Sabtu, 27 Oktober 2012

Studi Tentang Produksi Biogas Dari Buah-Buahan Dan Sayuran Limbah

Senyawa organik terurai di bawah kondisi anaerob untuk menghasilkan biogas. Karya ini menyajikan Hasil penelitian pada produksi biogas dari buah-buahan dan bahan limbah sayuran dan mereka efek pada tanaman bila digunakan sebagai pupuk (Menggunakan lumpur dicerna dan tercerna). Ini telah mengamati bahwa tingkat produksi tertinggi mingguan individu dicatat untuk kotoran sapi (kontrol) bubur dengan produksi rata-rata 1554 cm3, diikuti oleh limbah nanas yang 965 cm3 biogas, kemudian oleh limbah oranye yang 612cm3 biogas, terakhir, labu dan bayam limbah telah 373 cm3 269 cm3 dan masing-masing. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa perbedaan dalam produksi biogas untuk sebagian besar tergantung pada sifat dari substrat. Semua substrat yang digunakan muncul menjadi bahan yang baik untuk produksi biogas dan lumpur mereka menghabiskan dapat digunakan sebagai sumber tanaman nutrisi. Teknik yang digunakan untuk konversi organik bahan-bahan untuk biogas telah ada bagi banyak tahun. Metana generasi telah diterapkan untuk memenuhi kebutuhan energi di daerah pedesaan. Dalam Inggris, India, Taiwan, misalnya, metana menghasilkan unit serta tanaman menggunakan kotoran sapi dan limbah kota telah beroperasi selama bertahun-tahun. Di Amerika Serikat telah ada minat dalam proses pencernaan anaerobik sebagai pendekatan untuk menghasilkan bahan bakar yang jelas aman serta sumber pupuk (Garba dan Sambo, 1995). Penggunaan pedesaan limbah untuk generasi biogas, daripada langsung digunakan as fuel or fertilizer, offers several benefits such as, the production of energy resource that can be stored and used more efficiently, the production of stabilized residue (sludge) that retains the fertilizer value of original material and the saving of energy required to produce equivalent amount of nitrogen-containing fertilizer by synthetic process. Indirect benefits of biogas generation include the potential for partial sterilization of waste during formation with consequent reduction of the public health hazard of faecal pathogens and reduction of fungal and other plant pathogens from one year’s crop residue to the next.
Studi banding pada produksi biogas dari berbeda limbah buah-buahan dan sayuran menggunakan sapi kotoran sebagai kontrol dilakukan. Hal itu terbukti dari hasil itu, semua lima substrat yang digunakan dalam penelitian ini adalah baik bahan (substrat) untuk produksi biogas. Namun, volume produksi dengan bahan baku yang sama konsentrasi tergantung dari bahan limbah sehingga juga waktu yang dibutuhkan untuk memulai produksi. Ini merupakan indikasi bahwa buah dan sisa nabati yang mendominasi limbah biodegradable domestik kita dapat dikonversi menjadi bahan bakar untuk domestik dan industri aplikasi. Hal ini juga telah dikonfirmasi dari temuan kami bahwa produk sampingan (menghabiskan bubur) dari proses ini juga bisa digunakan sebagai pupuk / pupuk organik baik untuk produksi pertanian.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | coupon codes